SEJARAH MAN SURABAYA
1.SPIAIN Surabaya Berdiri tanggal 01 September 1963 Diresmikan penegeriannya tanggal 26 Nopember 1963 dengan SK Menteri Agama Nomor 83 Tahun 1963 tanggal 05 September 1963.
2.SPIAIN Surabaya diubah menjadi MAN Surabaya dengan SK Menteri Agama Nomor 17 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978.
3.MAN Surabaya adalah SMA Negeri berciri khas Islam, satu-satunya diantara 23 SMA Negeri di Kota Surabaya
4.MAN Surabaya berdiri diatas tanah seluas 1.597,5 m2 di Jalan Bendul Merisi Selatan IX/20, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya
1.SPIAIN Surabaya Berdiri tanggal 01 September 1963 Diresmikan penegeriannya tanggal 26 Nopember 1963 dengan SK Menteri Agama Nomor 83 Tahun 1963 tanggal 05 September 1963.
2.SPIAIN Surabaya diubah menjadi MAN Surabaya dengan SK Menteri Agama Nomor 17 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978.
3.MAN Surabaya adalah SMA Negeri berciri khas Islam, satu-satunya diantara 23 SMA Negeri di Kota Surabaya
4.MAN Surabaya berdiri diatas tanah seluas 1.597,5 m2 di Jalan Bendul Merisi Selatan IX/20, Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya
VISI MAN SURABAYA
Terwujudnya Manusia yang Kuat Beragama, Islami, Cerdas, Trampil dan Mandiri
MISI MAN SURABAYA
Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan pengembangan sarana dan prasarana yang bersih dan rapi
Meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dengan selalu berorientasi pada belajar
Menciptakan lingkungan belajar efektif melalui peningkatan rasa senang yang dimiliki siswa dan tenaga kependidikan terhadap MAN Surabaya
Meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dengan selalu berorientasi pada belajar
Menciptakan lingkungan belajar efektif melalui peningkatan rasa senang yang dimiliki siswa dan tenaga kependidikan terhadap MAN Surabaya
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya adalah merupakan satu-satunya MAN yang ada di Surabaya, namun keberadaannya masih belum diketahui oleh banyak masyarakat Surabaya, hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Menipisnya minat Warga surabaya terhadap minat dan juang mengokohkan sendi-sendi Agama yang ada dalam diri anak-anaknya.
2. Masyarakat Surabaya mulai berpikiran bahwa ilmu-ilmu Agama Islam sudah tidak atau kurang dibutuhkan oleh Dunia Modern.
3. Letak MAN Surabaya yang kurang setrategis ditambah kurangnya lahan untuk memperluas bangunan pendidikan.
Mungkin terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan MAN Surabaya kurang di kenal oleh Masyarakat Surabaya, namun ketiga faktor diatas adalah faktor utama yang sering dibicarakan masyarakat.
1. Menipisnya minat Warga surabaya terhadap minat dan juang mengokohkan sendi-sendi Agama yang ada dalam diri anak-anaknya.
2. Masyarakat Surabaya mulai berpikiran bahwa ilmu-ilmu Agama Islam sudah tidak atau kurang dibutuhkan oleh Dunia Modern.
3. Letak MAN Surabaya yang kurang setrategis ditambah kurangnya lahan untuk memperluas bangunan pendidikan.
Mungkin terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan MAN Surabaya kurang di kenal oleh Masyarakat Surabaya, namun ketiga faktor diatas adalah faktor utama yang sering dibicarakan masyarakat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam MAN Surabaya adalah kurangnya perhatian dari Menteri Agama ataupun Walikota setempat. hal ini ditunjukkan dengan letak atau lokasi MAN yang kurang strategis dan luas. Terus bagaimana MAN Surabaya bisa menjadi lebih dan lebih maju lagi???
sayang kalau memang "MANSUR" - panggilan akrab MAN Surabaya - harus dibiarkan begitu terus-menerus, bagaimana nasib anak-anak Surabaya yang ingin mendalami ilmu-ilmu Agama nantinya ya??!!! haruskah mereka mengenyam pendidikan di pondok atau di luar Negeri Surabaya? padahal sebenarnya apa yang disangka banyak orang tentang MANSUR adalah beda. Bahwa MANSUR bukan hanya mengajarkan tentang pendidikan Agama saja melainkan juga tentang disiplin ilmu modern-salaf. Lagipula siapa sih yang ngak mau masuk Negeri...??? Ngetren pula!! Bahkan banyak diantara siswa-siswi MAN yang mampu menyabet juara dari berbagai aspek sains-bakat keahlian.
sayang kalau memang "MANSUR" - panggilan akrab MAN Surabaya - harus dibiarkan begitu terus-menerus, bagaimana nasib anak-anak Surabaya yang ingin mendalami ilmu-ilmu Agama nantinya ya??!!! haruskah mereka mengenyam pendidikan di pondok atau di luar Negeri Surabaya? padahal sebenarnya apa yang disangka banyak orang tentang MANSUR adalah beda. Bahwa MANSUR bukan hanya mengajarkan tentang pendidikan Agama saja melainkan juga tentang disiplin ilmu modern-salaf. Lagipula siapa sih yang ngak mau masuk Negeri...??? Ngetren pula!! Bahkan banyak diantara siswa-siswi MAN yang mampu menyabet juara dari berbagai aspek sains-bakat keahlian.